(jabarsatu.id), Ciamis – Koperasi
yang kita kenal, identik dengan simpan pinjam. Biasanya untuk kebutuhan modal
usaha baik itu untuk berjualan, bisnis dan lain-lain. Namun berbeda dengan
didaerah Ciamis.
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya
mengatakan, “koperasi lebih dikenal sebagai lembaga simpan pinjam. Namun, saat
ini koperasi di Ciamis harus memberi kemanfaatan lebih dari itu. Koperasi
paling banyak diketahui oleh masyarakat sebagai jasa simpan pinjam, namun
dengan kolaborasi dan inovasi, koperasi harus lebih dimasyarakatkan,” ujar
Herdiat saat menghadiri pembukaan Rest Area Pamalayan dan minimarket Tomia-ko,
Sabtu (25/7/2020).
Menurut Herdiat, “banyak
pekerjaan rumah terkait koperasi yang perlu dibenahi dan diperbaiki. Terutama perlu
juga support dan bantuan modal,” katanya.
Selain itu, kata Herdiat, “Koperasi
juga perlu menumbuhkan kepercayaan dari para anggotanya, apalagi modal koperasi
berasal dari modal bersama para anggotanya”.
“Penyelenggaraan koperasi harus
diawali dulu dari kepercayaan para anggotanya, yakinkan dulu masyarakat. Itu
yang paling penting. Bagaimanapun koperasi berasal dari modal bersama, sehingga
tujuan akhir untuk menyejahterakan karyawan bisa tercapai,” jelasnya.
Herdiat juga mengaperesiasi
pembukaan rest area Pamalayan dan Tomia-ko yang digagas oleh Pusat Koperasi
Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan
Pangandaran.
Menurut Herdiat, “kehadiran Rest
Area Pamalayan merupakan salah satu dari terobosan baru yang dilakukan oleh
koperasi, dalam hal ini PKPRI. Semoga semakin baik dan maju dengan inovasi dan
terobosan baru dari koperasi PKPRI,” katanya.
Herdiat juga menyinggung rencana
pembangunan 2 exit tol di jalur Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap. Menurutnya,
jalan tol tersebut harus dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
Ciamis.
“Adanya rest area diharapkan bisa
berintegrasi dengan potensi di Kabupaten Ciamis. Termasuk di bidang pertanian
dan industri. Apalagi Ciamis akan ada 2 exit tol dari jalu Tol
Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap,” katanya.
Bupati Ciamis juga berpesan, “Rest
Area Pamalayan dan Minimarket. dalam usahanya harus tetap memperhatikan
protokol kesehatan. Saat ini sudah memasuki masa Adaptasi Kebiasaan Baru,
kegiatan ekonomi tetap berjalan, tapi pedoman protokol kesehatan juga harus
dijalankan. Misalnya memakai masker dan rutin cuci tangan,” tegas Herdiat.
Sementara itu, Ketua PKPRI
Ciamis, Tatang mengatakan, “saat ini PKPRI Ciamis-Banjar-Pangandaran memiliki 56
koperasi dan 24.000 anggota. Sejumlah aset sudah dimiliki PKPRI, mulai dari
hotel, pertokoan, rest area dan aset dalam bentuk lainnya,” katanya.
Tatang mengatakan, “masyarakat
tidak perlu merasa tersaingi dengan keberadaan minimarket Tomia-ko. Karena
Tomia-Ko merupakan usaha UMKM dan bukan minimarket jaringan”.
“Keberadaan Rest Area Pamalayan
dan minimarket Tomia-ko merupakan salah satu upaya mewujudkan visi misi Ciamis,
dan akan dikembangkan di beberapa kecamatan,” katanya.
Rest Area Pamalayan sendiri
memiliki sejumlah fasilitas seperti layaknya rest area pada umumnya.
Diantaranya terdapat rumah makan, mushola, minimarket, jajanan kuliner, dan
toko merchandise.
Tatang berharap, keberadaan Rest
Area Pamalayan dan minimarket Tomia-ko yang digagas oleh PKPRI bisa membangkitkan
koperasi di Ciamis. (Enceng K)