(Jabarsatu.id), Bandung - Klub Persib Bandung
lolos ke babak 6 Besar dalam kompetisi Perserikatan tahun 1985.Dua laga awal
babak 6 besar, Persib sukses mengalahkan Persebaya Surabaya dan Persipura
Jayapura.
Namun, di laga
ketiga, Persib takluk dari PSM Makassar dengan skor 1-2. Hasil ini menghambat
langkah Persib untuk menembus babak final.
Persib harus
mengalahkan Perseman Manokwari di laga keempat. Sebaliknya, Perseman juga harus
mengalahkan Persib untuk menjaga peluang lolos ke babak final.
Aqwam Fiazmi
Hanifan dan Novan Herfiyana di kutip dari buku Persib Undercover (2014) mengisahkan,
Ketua Umum Persib kala itu, Solihin G.P. menerapkan siasat agar Persib bisa
mengalahkan Perseman.
Sebelum
pertandingan, Solihin menekan manajer Perseman, Talahatu, agar para pemain
Perseman bermain selembut mungkin.
Jika tidak,
sesuatu akan menimpa Talahatu dan keluarganya di Papua.
Pelatih
Perseman kala itu, Paul Cumming, masih ingat betul perkataan yang disampaikan
Solihin kepada Talahatu.
Talahatu kamu
pangkat apa?" ujar Solihin.
"Mayor,
pak," jawab Talahatu.
"Kalau
saya pangkat apa?" balas Solihin,
"Bapak
Mayor Jenderal," jawabnya.
"Begini,
saya mau buat ikrar. Perseman harus main selembut mungkin, tidak ada kekerasan,
ciri khas harus hilang. Kalau tidak, ingat kamu punya pemain dan keluarga
di Papua. Saya punya tentara di Papua. Kamu lihat saja," ujar Solihin
kepada Talahatu.
Di hari
pertandingan, para pemain Perseman pun tampil loyo dan tidak segarang biasanya.
Alhasil, para
pemain Persib dengan mudah menggunduli Perseman dengan skor 4-1.
"Kalau
tidak ada ikrar itu, saya yakin kami akan menang," ujar Cumming. (Redaksi)